Di tengah derasnya tren kecantikan global yang semakin mengarah ke kontur wajah presisi dan hasil yang tampak natural, muncul tantangan baru: bagaimana menjawab permintaan pasar tanpa mengorbankan keamanan pasien?
Inilah pertanyaan yang coba dijawab oleh Instabeauty Center, sebuah klinik estetika yang kini menjadi rujukan utama dalam perawatan face contouring berbasis anatomi. Dipimpin oleh Dr. Rudy Adiputra, MARS, M.Biomed (AAM)M.H—dokter estetika dengan reputasi regional dan pengalaman internasional—Instabeauty Center menawarkan lebih dari sekadar prosedur instan. Mereka menjanjikan perubahan yang elegan, terukur, dan bertanggung jawab.
“Wajah itu seperti sidik jari—unik. Karena itu tidak bisa disamakan hanya demi mengejar tren,” ujar Dr. Rudy saat ditemui di sela kedatangannya dari Seoul, Korea Selatan, yang telah menjadi pembicara dalam Anatomy Class & Aesthetics Summit 2025. “Face contouring seharusnya tidak membuat seseorang kehilangan jati dirinya. Justru harus mengangkat karakter terbaiknya.
Tren Baru: Dari “Overdone” ke Natural & Struktural
Menurut data dari American Society for Aesthetic Plastic Surgery, permintaan global untuk perawatan contouring wajah non-bedah meningkat lebih dari 20% selama tiga tahun terakhir. Di Asia, khususnya, terdapat pergeseran besar: dari tampilan “overdone” menuju hasil yang lebih subtil namun berdampak besar secara visual. Pasar Indonesia pun tidak luput dari arus ini.
Sayangnya, peningkatan permintaan tidak selalu dibarengi dengan standar keamanan yang memadai. “Banyak pasien datang ke kami setelah mengalami kegagalan di tempat lain—baik karena dosis yang tidak tepat, pemilihan teknik yang tidak sesuai struktur wajah, atau bahkan penggunaan produk yang tidak teregistrasi,” ungkap Dr. Rudy.
Di sinilah peran Instabeauty Center menjadi sangat penting: mereka tidak hanya mengeksekusi prosedur, tetapi juga mendidik pasien agar memahami pilihan yang mereka ambil.
Kekuatan dalam Kolaborasi: Tim Medis yang Terfokus
Instabeauty Center bukan klinik satu wajah. Mereka beroperasi sebagai tim multidisipliner yang seluruhnya fokus pada satu hal: face contouring yang presisi dan aman.
Dr. Budi dikenal karena keahliannya dalam teknik threadlift bergaya Korea yang membentuk wajah secara alami tanpa kesan tertarik berlebihan. Dr. Maria Felichiani mengintegrasikan teknik skinbooster dalam kontur wajah untuk menciptakan kilau sehat sekaligus membentuk struktur wajah yang lebih proporsional.
Sementara itu, Dr. Kartika Pradipta mengembangkan pendekatan stimulasi kolagen jangka panjang sebagai pondasi kontur wajah yang tidak hanya sementara. Dr.Hermawan Lie, M.Biomed (AAM). secara konsisten menangani pasien pria yang kini semakin sadar akan pentingnya penampilan, namun tetap ingin menjaga karakter maskulinnya. Dan Dr. Lena M.Biomed (AAM) memperkuat aspek rejuvenasi, memastikan bahwa face contouring juga berfungsi mengembalikan kesegaran dan harmoni wajah.
“Satu hal yang kami jaga bersama: tidak ada perawatan yang kami lakukan tanpa analisis anatomi mendalam dan pertimbangan jangka panjang. Kami selalu bertanya pada diri sendiri—apa wajah ini akan tetap terlihat baik dua tahun dari sekarang?” kata Dr. Rudy menutup perbincangan.
Dengan lima cabang aktif di Jakarta dan Tangerang, Instabeauty Center tidak sekadar menjadi penyedia layanan estetika. Mereka mengemban peran sebagai penjaga standar etika dan keamanan dalam industri yang tengah berkembang pesat namun rentan disalahgunakan.