Dear Aku di Usia 28,
Aku tahu kamu suka menatap cermin lebih lama. Bukan karena narsis, tapi karena kamu sedang mencari sesuatu—cahaya kecil di mata, pipi yang dulu bulat tapi tinggi, rahang yang membingkai wajahmu dengan sempurna.
Sekarang, aku 38. Dan aku ingin bilang: aku menemukan mereka kembali. Tapi bukan karena operasi. Bukan karena filter kamera. Tapi karena sesuatu yang mungkin akan terdengar seperti sihir modern—Double Fix Pyramid.
Bukan Perubahan Drastis, Tapi Versi Lain dari Diri Sendiri
Saat pertama kali dokter menyarankan tarik benang, aku sempat ragu. “Benang? Di dalam wajahku?” Tapi ternyata tidak seperti yang kupikirkan. Tidak ada pisau, tidak ada luka, tidak ada wajah kaku seperti patung lilin.
Double Fix Pyramid bekerja seperti sulaman lembut di balik kulitku—menarik pipi yang mulai turun, menegaskan garis rahang yang mulai kabur. Tapi yang paling aku ingat bukan hasil di wajah, tapi perasaan yang muncul setelahnya: seperti berdamai dengan waktu.
Teknologi Benang yang Lebih dari Sekadar ‘Tarik’
Benang ini bukan benang biasa. Ia punya struktur spiral ganda, yang bekerja seperti jangkar kecil di bawah kulit. Tapi bukan untuk menahan, melainkan untuk membentuk ulang.
Kelembutannya terasa dari awal tindakan—dokter hanya butuh waktu sekitar satu jam. Tidak sakit, hanya sedikit rasa ‘ketarik’ yang… jujur saja, justru bikin aku senyum kecil karena tahu sesuatu sedang berubah.
Perubahan yang Dirasakan, Bukan Dilihat
Tiga hari setelah treatment, aku bercermin lagi. Garis rahangku kembali tajam, pipiku terangkat seolah aku tidur cukup sepuluh jam setiap malam (padahal tidak!). Tapi yang paling mengejutkan? Aku mulai menatap mata orang saat bicara. Aku tidak menunduk atau menutup wajahku dengan rambut seperti dulu.
Bukan Karena Ingin Terlihat Muda, Tapi Ingin Terlihat Seperti Diriku
Aku tidak mencoba mengalahkan waktu. Aku tidak berusaha menjadi “aku saat 25”. Aku hanya ingin terlihat seperti seseorang yang bahagia, sehat, dan tidak lelah menghadapi hidup. Dan nyatanya, wajah yang segar memberi semangat baru, bahkan sebelum kopi pagi.
Dear Aku di Masa Depan,
Jika nanti kamu kembali merasa ragu melihat garis-garis halus di cermin, atau pipi yang turun karena dunia tak henti-hentinya kamu angkat sendiri—ingat bahwa kamu boleh memilih. Dan tidak semua perubahan harus radikal. Kadang, cukup satu sesi kecil, dan kamu bisa kembali merasa jadi dirimu sendiri.
Terima kasih, Double Fix Pyramid. Bukan hanya karena wajahku lebih terangkat. Tapi karena aku juga ikut terangkat, secara hati.