Mengungkap Fakta Tarik Benang: Solusi Kencangkan Wajah dan Atasi Masalah Kulit!
Tarik benang semakin populer sebagai salah satu prosedur kecantikan favorit untuk mengencangkan wajah dan membuat tampilan lebih muda tanpa operasi. Namun, banyak pertanyaan muncul setelah melakukan prosedur ini. Apakah aman? Bagaimana jika wajah masih terasa sakit setelah beberapa hari? Yuk, simak jawaban dari para ahli InstaBeauty Center!
1. Masih Sakit Setelah 3 Hari Tarik Benang, Normal Nggak Sih?
Jika kamu masih merasakan sedikit rasa sakit 3 hari setelah tarik benang, jangan panik! Ini wajar, lho. Prosedur tarik benang bekerja dengan menempatkan benang di lapisan SMAS (Superficial Musculoaponeurotic System), yaitu lapisan dalam kulit yang berfungsi mengencangkan jaringan. Saat benang ditarik, jaringan kulit ikut ditarik dan merespon dengan sedikit ketidaknyamanan.
Rasa sakit ini biasanya hanya sementara, karena tubuh sedang beradaptasi dan benang mulai menstimulasi kolagen di bawah kulit. Kalau rasa sakitnya terus berlanjut setelah 2 minggu, lebih baik langsung konsultasi ke dokter ya.
2. Hasil Tarik Benang Kok Balik Lagi Setelah Sebulan?
Jika hasil tarik benangmu terlihat kembali seperti semula dalam waktu sebulan, ini bisa disebabkan oleh beberapa hal:
- Teknik yang kurang tepat: Penempatan benang yang kurang pas bisa mengurangi efek lifting yang seharusnya.
- Pemilihan benang yang tidak sesuai: Tiap jenis kulit membutuhkan benang tertentu. Jika tidak sesuai, hasilnya bisa kurang maksimal.
- Perawatan pasca-tindakan yang kurang disiplin: Misalnya, kamu tidak menghindari aktivitas berat sesuai arahan dokter.
- Respon tubuh: Ada beberapa orang yang tubuhnya cepat menyerap benang sehingga efek pengencangan cepat memudar.
Jika kamu merasa ada yang kurang dengan hasilnya, segera konsultasikan kembali dengan dokter estetika untuk mengetahui penyebab pastinya.
3. Punya Bakat Keloid, Bolehkah Tarik Benang?
Buat kamu yang punya riwayat keloid, tarik benang memang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan pada area bekas luka. Meski tarik benang memiliki risiko keloid yang lebih kecil dibanding operasi, tetap ada potensi munculnya jaringan parut berlebih.
Sebelum prosedur, pastikan kamu sudah melakukan konsultasi menyeluruh dengan dokter yang berpengalaman agar mendapatkan rekomendasi terbaik.
4. Bunyi “Krek-Krek” Saat Tarik Benang, Haruskah Khawatir?
Mungkin kamu merasa aneh atau khawatir ketika mendengar bunyi “krek-krek” saat prosedur tarik benang. Tapi tenang saja, ini sebenarnya normal! Suara ini terjadi karena:
- Gesekan antara benang dan jaringan kulit: Saat benang dimasukkan dan ditarik, ada sedikit gesekan yang menghasilkan bunyi.
- Penyesuaian posisi benang: Benang memiliki kait-kait kecil yang berfungsi mengencangkan kulit. Saat kait ini mengunci jaringan, bunyi tersebut bisa terdengar.
Jadi, nggak perlu khawatir ya, bunyi ini bukan pertanda ada yang salah dengan prosedurnya. Jika kamu merasa tidak nyaman, konsultasikan langsung dengan dokter yang melakukan prosedur.
5. Tarik Benang Bisa Perbaiki Wajah Tidak Simetris? Jawabannya: Bisa!
Wajah tidak simetris adalah masalah umum, dan tarik benang bisa menjadi salah satu solusi untuk memperbaikinya. Prosedur ini membantu mengangkat dan menyesuaikan posisi jaringan kulit sehingga wajah terlihat lebih seimbang.
Dengan kait-kait kecil yang ada pada benang, dokter bisa menarik dan mengencangkan area yang memerlukan perbaikan. Untuk hasil yang lebih maksimal, terkadang tarik benang juga dikombinasikan dengan prosedur lain seperti filler atau botox.
Ingin tahu apakah tarik benang adalah solusi yang tepat untuk masalah kulitmu? Konsultasi dengan dokter estetika di InstaBeauty Center akan membantumu mendapatkan perawatan yang paling sesuai!